Pengetahuan

9 Dampak Lingkungan Akibat Penggunaan Batubara

Dalam sebuah pertambangan batubara memiliki resiko lingkungan yang serius tidak dapat dihindari lagi jika sudah ditambang.

Dampak Lingkungan Dari Penggunaan Batubara? 

Aktivitas penambangan sangat berdampak pada kerusakan lingkungan. Mulai dari persiapan, pembakaran, penyimpanan limbah, dan pengangkutan tidak luput dari pencemaran lingkungan.

Dari pemakaian batubara untuk berbagai industri menimbulkan beberapa isu serius.

1. Acid mine drainage (AM) 

Acid mine drainage atau air asam tambang mengacu pada aliran air asam tambang batubara atau logam. Area tambang sering ditinggalkan dimana penambangan batubara telah mengekspos batuan yang mengandung pirit mineral dan belerang. 
 

Pirit membentuk asam sulfat dan besi terlarut dari reaksi udara dan air. Saat air mengalir melalui tambang, senyawa ini membentuk asam encer, yang dapat mengalir ke sungai.

2. Polusi udara dari pembangkit

Polusi udara dari pembangkit listrik tenaga batu bara menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, partikel (PM), dan logam berat. Yang dapat menyebabkan kabut asap, hujan asam, racun di lingkungan, dan berbagai efek gangguan pernapasan.

3. Pencemaran udara dari tambang batubara

Proses pembentukan batubara meninggal emisi partikel dan gas termasuk metana (CH4), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NOx), serta karbon monoksida (CO).

4. Kerusakan hutan 

Ini disebabkan oleh penambangan pemindahan puncak gunung. Menurut sebuah studi tahun 2010, penambangan pemindahan puncak gunung menghancurkan 6,8% hutan Appalachia, Amerika Serikat.

5. Pengurangan air tanah 

Lapisan batubara berfungsi sebagai akuifer bawah tanah. Pemindahan lapisan batubara dapat mengakibatkan perubahan hidrologi yang drastis setelah penambangan selesai.

6. Limbah logam berat berat

Batubara mengandung banyak logam berat yang melalui bahan organik terkompresi. Hampir setiap elemen dalam tabel periodik - terutama karbon, tetapi juga logam berat. Kandungan logam berat batubara bervariasi menurut lapisan batubara dan wilayah geografis. logam berat dapat diperlukan untuk kesehatan, tetapi terlalu banyak menyebabkan keracunan.

Logam berat yang dilepaskan dalam penambangan dan pembakaran batu bara menhasilkan racun seperti timbal, merkuri, nikel, timah, kadmium, antimon, dan arsenik, serta radio isotop thorium dan strontium.

7. Subsidence

Penurunan tanah terjadi setelah menambang bawah tanah. Umumnya terjadi dalam kasus penambangan longwall.

8. Gas Metana 

Penambangan batu bara menyumbang sekitar 10 persen pelepasan metana (CH4) di Amerika Serikat. Gas pemanasan global yang kuat.

9. Perubahan kontur tanah 

Bentuk penambangan permukaan menyebabkan perubahan drastis lanskap, perusakan habitat, kerusakan pasokan air, dan polusi udara. Tidak semua dampak ini dapat diatasi dengan baik melalui reklamasi tambang batu bara.
 

Dengan melihat sudut pandang berbeda dalam sebuah isu akan mendapatkan ilmu dan perspektif baru. Semoga bermanfaat!!! 

Share:

0 Komentar