Secara umum, hazard didefinisikan sebagai sesuatu yang berpotensi dapat menimbulkan kerugian. Secara teoritis bisa dianggap sebagai sebuah bahaya. Bahaya dapat terjadi karena berbagai alasan dan dampak atau konsekuensi yang dihasilkan pun ikut berbeda.
Oleh sebab itu, kini bahaya dipisahkan berdasarkan dampak negatif yang akan dihasilkan nantinya.
Jenis bahaya di industri Kimia
Pentingnya pemisahan bahaya adalah untuk mengidentifikasi tindakan yang diambil untuk mengurangi risiko. Terdapat enam jenis klasifikasi bahaya yaitu kimia, biologis, fisik, keamanan, ergonomis, dan psikologis.
1. Bahan Kimia
Bekerja di industri kimia tentu berkaitan langsung dengan bahan-bahan kimia sebagai inti pekerjaan. Setiap bahan kimia akan mempengaruhi kesehatan seseorang dan juga lingkungan sekitar. Karakteristik bahan kimia biasanya memiliki kandungan seperti beracun, mudah terbakar, korosif, karsinogenik, dan eksplosif.
Kontak langsung dengan bahan kimia yang berbahaya dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada tubuh manusia. Ada juga beberapa bahan kimia yang mampu menyebabkan dampak kerusakan berskala massal.
Oleh sebab itu, setiap personel/staf pekerja harus melewati pelatihan untuk mengenal SOP dengan benar, sebelum ditempatkan di industri kimia.
2. Bahaya Biologis
Pekerja di industri kimia sangat berpotensi menyebabkan bahaya akibatdari virus, bakteri, atau jamur. Bahaya tersebut dapat menyebabkan infeksi, alergi, dan keracunan bagi para pekerjanya.
Biasanya orang-orang yang terinfeksi penyakit biologis akan sangat mungkin menularkan ke orang lain. Virus, bakteri, dan jamur biasanya berkembang biak di area lembab atau genangan air. Contohnya seperti menara pendingan yang seringkali menjadi habitat bakteri aerob.
3. Bahaya Fisik
Bahaya fisik dapat terjadi di berbagai jenis lingkungan, termasuk pula industri kimia. Bahaya ini mengacu pada faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia.
Faktor bahaya lingkungan tersebut tidak harus berbentuk fisik. Panas, radiasi elektromagnetik, dan kebisingan mesin juga termasuk ke dalam faktor bahaya fisik. Contoh yang paling sering ditemukan adalah tumpahnya cairan kimia ke lantai. Tumpahan tersebut membuat para pekerja mengalami kecelakaan.
4. Bahaya Keselamatan
Kategori ini mengacu pada semua bahan atau situasi dari kondisi keselamatan di pabrik. Penempatan tabung gas yang tidak tepat, penanganan bahan yang mudah terbakar yang tidak sesuai, pencahayaan di area kerja yang buruk, penggunaan peralatan keselamatan yang tidak memadai adalah beberapa contoh yang menyebabkan kecelakaan kerja.
5. Bahaya Ergonomis
Kategori ini mengacu pada potensi menyebabkan cedera muskuloskeletal pada seseorang. Seluruh faktor yang menyebabkan kondisi tubuh manusia memburuk atau membebani tubuh masuk ke sini.
Jenis bahaya ini secara langsung sangat sulit untuk diamati, karena akan terlihat setelah tingkatan kerusakan tertentu terjadi. Kerusakan tersebut akan terlihat dalam kurun waktu yang cukup lama. Dampak yang diberikan sangat sulit untuk disembuhkan.
6. Bahaya Psikologis
Jenis bahaya ini dapat menyebabkan perilaku atau mental seseorang menjadi sangat buruk. Bentuknya seperti depresi berkelanjutan, stress, dan ketakutan. Hal tersebut dikarenakan kondisi kerja yang tidak kondusif. Contoh adalah, pelecehan seksual di lingkungan kerja.
Pentingnya SOP
Banyaknya faktor bahaya yang terjadi di area industri kimia, maka perlu adanya SOP (Standard Operating Procedure) untuk menjamin keamanan saat bekerja.
Standar yang diterapkan pun harus memiliki acuan yang spesifik. Salah satu contoh adalah NFPA-704 oleh National Fire Protection Association (NFPA) untuk mengidentifikasi bahan kimia, potensi bahaya, dan cara penanganan yang tepat untuk mengurangi resiko berakibat fatal pada korban.
Tentunya untuk setiap pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya, perlu pengawasan dari pihak departemen K3. Pengawasan tersebut akan diperoleh untuk setiap pekerjaan dengan work permit yang langsung diterbitkan oleh departemen bersangkutan.