Industri

National Fire Protection Association (NFPA) Menjadi Organisasi Penting di Bidang K3

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang sangat penting di dalam dunia kerja, oleh sebab itu National Fire Protection Association (NFPA) menjadi pilar utama untuk bidang K3 berskala internasional.

chandra syah putra16 Maret 2022

National Fire Protection Association (NFPA) merupakan organisasi internasional berbasis di Amerika Serikat (AS). Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mencegah kematian, cedera, dan kerugian properti akibat kecelakaan kerja.

Dalam dunia industri memiliki resiko cukup besar terjadinya kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, NFPA terjun langsung untuk mengatasi permasalahan K3. Langka nyata yang dilakukan National Fire Protection Association adalah dengan membuat NFPA-704.

Ini merupakan sistem standar untuk identifikasi bahan berbahaya. Standar tersebut menjadi acuan berskala internasional yang wajib diterapkan pada sektor industri.

Isi dari sistem NFPA-704 mendefinisikan secara diagram tentang berlian api. Diagram tersebut dapat membantu personel K3 (HSE) secara cepat dan andal mengidentifikasikan resiko yang akan terjadi dari bahan berbahaya. Tak lupa juga membuat para personel tahu cara menangani bahan berbahaya dengan benar.

Diagram NFPA-704 juga memberikan informasi kepada tenaga medis untuk melakukan prosedur tanggap darurat yang harus diambil agar dampak yang dihasilkan tidak lebih parah.

Diagram persegi atau berlian api dibagi menjadi empat bagian utama. Setiap bagian memiliki tujuan tertentu. Bagian-bagian tersebut juga dibedakan dengan kode warna berdasarkan bahaya pada kandungan setiap zat.

Warna merah memberikan informasi tentang mudah terbakar. Warna biru memberi informasi tentang bahaya kesehatan. Warna kuning memberi tahu tentang bahaya karena reaktivitas. Warna putih dicadangkan untuk bahaya khusus.

Setiap bagian warna juga diberi skala bahaya. Dengan angka skala terendah 0 yang artinya tidak berbahaya, dan skala 4 yang mengidentifikasikan bahan tersebut sangat berbahaya. Nomor skala hanya diberikan pada bagian yang memiliki warna merah, kuning, dan biru. Khusus untuk bagian berwarna putih, skala yang digunakan berupa simbol yang telah ditetapkan oleh NFPA. Namun simbol tersebut dapat diubah berdasarkan otoritas yang memiliki yurisdiksi dari tiap-tiap negara.

Simbologi National Fire Protection Association (NFPA)

Flammability pada bagian yang berwarna merah:

  • Skala 0: Mengidentifikasikan bahan tersebut tidak mudah terbakar di udara atmosfer dengan suhu 820 °C selama 5 menit. Beberapa contohnya adalah, beton, batu, dan pasir.
  • Skala 1: Bahan-bahan yang titik nyalanya pada atau di atas 93,3°C ini memerlukan pemanasan awal sebelum terbakar. Contohnya seperti ammonia, minyak mineral, dll.
  • Skala 2: Bahan ini memiliki titik nyala antara 37,8-93,3°C dan biasanya membutuhkan pemanasan awal yang bersifat moderat sebelum terjadinya pembakaran. Contohnya belerang, solar, dll.
  • Skala 3: Bahan jenis ini memiliki titik nyala relatif rendah (22,8-37,8°C), dan tergolong mudah terbakar. Contohnya aseton, dan bensin.
  • Skala 4: Bahan-bahan yang titik nyalanya di bawah 22,8°C. Ini merupakan bahan yang sangat mudah terbakar di lingkup udara atmosfer. Contohnya propane, gas hidrogen, dan asetilen.

Health pada bagian yang berwarna biru:

  • Skala 0: Merupakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan bahaya kesehatan meskipun mudah terbakar. Contohnya kertas, kayu, dan lain sebagainya.
  • Skala 1: Bahan-bahan yang  perannya dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Contohnya aseton, kalium klorida, dan lain-lain.
  • Skala 2: Bahan atau zat yang paparan secara terus-menerus dapat menyebabkan ketidakmampuan sementara dan cedera. Contohnya dietil eter, ammonium fosfat, dan lain-lain.
  • Skala 3: Zat-zat yang paparan singkatnya dapat menyebabkan cedera serius, sementara, atau sedang. Contohnya hidrogen cair, asam sulfat, kalsium hipoklorit, dll.
  • Skala 4: Zat-zat yang paparan-nya sangat singkat dapat menyebabkan kematian atau cedera yang parah. Contohnya diboran, fosgen, metil isosianat, dll.

Reactivity pada bagian yang bewarna kuning:

  • Skala 0: Zat-zat yang tergolong stabil, bahkan saat terjadi bahaya kebakaran. Contohnya helium, dan nitrogen.
  • Skala 1: Zat-zat yang biasanya stabil, namun akan menjadi sangat reaktif pada suhu dan tekanan tinggi. Contohnya propena.
  • Skala 2: Merupakan zat yang mengalami perubahan kimia hebat pada suhu dan tekanan tinggi, serta memiliki reaktifitas tinggi jika bertemu  dengan air. Contohnya natrium, dan kalium.
  • Skala 3: Bahan-bahan yang dapat meledak, tetapi membutuhkan pemicu (sumber inisiasi) yang kuat. Contohnya hidrogen peroksida, dan cesium.
  • Skala 4: Bahan yang mampu meledak di suhu dan tekanan normal (atmosfer). Contohnya nitrogliserin, azidoazide azide, dan TNT.

Special Hazards pada bagian yang berwarna kuning:

  • OX: Zat yang pada dasarnya pengoksidasi. Contohnya kalium perklorat, dan ammonium nitrat.
  • W: Zat yang dapat bereaksi dengan air dengan cara yang tidak biasa dan tergolong sangat berbahaya. Contohnya asam sulfat, dan cesium.
  • SA: Simbol ini memberikan informasi tentang gas yang dapat menyebabkan sesak napas. Contohnya helium, dan argon.
Share:

0 Komentar