Data center merupakan fasilitas yang digunakan untuk menyimpan data-data customer atau bisnis cloud computing. Kalau denger anak IT kerja di data center udah biasa mungkin ya, tapi kalau anak teknik mesin di data center, bagaimana caranya?
1. Menjaga Cooling System
Nah jadi suhu dan kelembaban itu bisa dibilang paling dijaga di data center gaes. Kenapa begitu? Karena cooling system digunakan untuk menjaga suhu rak-rak IT yang menyimpan data customer.
Cooling system berupa chiller, AHU dan CRAHU. Rak-rak penyimpanan itu menghasilkan panas gaes jadi dibutuhkan cooling system untuk mendinginkannya. By the way rak-rak di data center bisa berjumlah ratusan.
Kalau suhunya terlalu tinggi dan kelembaban rendah, rak tersebut bisa sangat panas dan komponen-komponennya menjadi rusak. Kalau suhunya terlalu rendah (dingin) dan kelembaban tinggi, ini menyebabkan rak-rak tersebut jadi berembun.
Dalam kata lain bakal ada air yang muncul, ini bisa membahayakan komponen dalam rak dan listrik. Jadi suhu dan kelembaban yang diset itu sekitar 26 C dan kelembaban sekitar 55-60%.
2. Power-Up Rack
Kalau ini kekuatan wanita harus dipaksa seperti kuda gan. Karena ini akan butuh kekuatan untuk angkat kabel, manjet rak dan angkat baterai.
Jadi kalau rak itu datang yang bertugas ngepower up atau yang pertama memberikan listrik ke rak tersebut adalah kita gaes.
Selanjutnya, anak IT akan memasang kabel optic dan lain-lain. Nah ngepower up rack ini harus hati-hati dan sesuai SOP juga tetap harus safety.
3. Menjaga Fire System
Biasanya data center itu paling gak mau tuh ngecewain customernya karena takut gak bakal percaya lagi. Sebab kalau down bisnis customer juga ikut down. Jadi benar-benar fire system disini itu dijaga banget untuk antisipasi.
Kalau kamu tau, ada beberapa jenis seperti wet system, dry system dan pre-action system. Wet system biasa digunakan untuk area-area umum seperti kantor dan lain-lain. Kalau dry system untuk daerah luar site. Sedangkan pre-action ini digunakan untuk tempat-tempat yang mengandung banyak komponen listrik, biasanya digunakan di electrical room dan di data hall (tempat rak-rak berada).
Ketersediaan fire system sangat dijaga karena takut kebakaran. Di data center sangat banyak komponen listrik.
4. Merangkap jadi anak IT, lahhh??
Iya nih kadang juga merangkap jadi anak IT, lah kok bisa? jadi, anak IT itu biasanya kerja bukan jadwal shift. Kalau yang jadwal shift itu ya kitanya karena kita butuh jaga system 24 jam kan ya.
Jadi karena ini, anak IT itu buat training bagaimana cara mengatasi atau menghadapi ketika rack down. Disini kita diajarkan buat power cycle maupun mengganti kabel optic yang rusak. Ini untuk antisipasi ketika ada masalah pada saat tengah malam atau tanggal merah.
Misalnya ada masalah pada rak di saat anak IT gak ada, kita biasanya akan dihubungkan melalui telepon dan kita mengikuti arahan mereka lewat telepon, merangkap euy. Seru-seru aneh yak hehe...
Nah pas pertama kerja di data center itu aku ngerasa shock culture tau haha, karena anak mesin bekerja dengan teknologi yang wah itu kayak gimana ya. Aku baru sadar dan ngerasain aja teknologi kayak di film-film yang sebelumnya belum pernah aku rasain langsung.
Data center itu pengamanannya ketat banget. Jadi kalau setiap kita masuk kita di X-ray dan masuk data hall kita gak boleh bawa handphone, smartwatch maupun flashdisk, kalau ketahuan bisa dihancurkan. Ini adalah langkah untuk menjaga data-data customer di data hall. Tertarik gak nih kerja di data center??