Sistem otomasi merupakan hal yang penting dalam aktivitas industri saat ini. Pembuatan sistem kendali bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses produksi. Sistem kendali yang biasa digunakan adalah PLC dan DCS.
PLC merupakan kepanjangan dari Programmable Logic Control. Pertama kali digunakan pada tahun 1968 di Generals Motors. Penemu dari sistem ini bernama Dick Morley. Pemakaian PLC diperuntukan untuk tugas seperti memindai input dan memperbaharui output.
DCS merupakan singkatan dari Distributed Control System. Pertama kali dipakai pada tahun 1970an. Sistem ini berfungsi untuk merangkum serta mengolah data untuk berbagai proses pengendalian secara real time. Pengunaannya banyak diperuntukan untuk mengendalikan seluruh sistem dalam pabrik.
Kedua perangkat ini akan ada dalam industri. Fungsinya sama-sama sebagai sistem kendali. Lantas apa yang membedakan antara PLC dan DCS?
1. Waktu respon
PLC dapat merespon dengan cepat karena dekat dengan perangkat mekanik seperti motor, saklar, dan pompa. Kehebatan ini membuat PLC memiliki kendali tindakan sempurna seperti firing control dan ESD (Emeergency Shut Down).
DLC justru memiliki waktu respon lebih lama daripada PLC. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya sistem yang harus dipegang oleh DLC.
2. Skalabilitas
PLC menangangi ribuan titik Input/ Output (I/O). Sebaliknya DCS memegang ribuan titik input/Output dan mengakomodasi instrumen baru, integrasi data, serta mengembangkan proses pengendalian.
Untuk masalah skalabilitas, DCS jauh lebih populer setelah meningkatkan kontrol proses yang diperlukan dan memiliki fasilitas yang ditampilkan di wilayah geografis dengan ribuan titik Input/Output.
3. Tingkat Kompleksitas
DCS secara tingkat kompeksitas jauh lebih rumit karena banyak proses yang sifatnya berkelanjutan. Hal ini karena DCS memiliki kemampuan kontrol proses lanjutan. Penggunaannya banyak pada industri migas, pengolahan zat kimia, hingga pengolahan air.
PLC banyak digunakan pada industri makanan karena membutuhkan pemrosesan secara cepat. TIngkat kompeksitas dari PLC sangat bergantung dari jenis kategorinya. Terdapat empat kategori yaitu Micro PLC, Small PLC, Medium PLC, dan Large PLC.
4. Perubahan proses yang terjadi
PLC sangat cocok untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak modifikasi. Sangat berbeda dengan DCS yang melibatkan banyak sekali pemrosesan yang harus diubah. Penyebabnya karena DCS metodenya rumit dan butuh perubahan yang cepat karena harus menganalisa banyak data yang masuk.
Namun, PLC saat ini sudah jauh lebih kuat dari sebelumnya. Sebutannya adalah Programmable Automation Control (PAC). Keunggulan lainnya adalah pemrosesan PLC jauh lebih cepat dan bisa memegang kontrol yang lebih rumit. Jauh lebih andal melebihi DCS.
Hal yang sama juga terjadi pada DCS. Mereka jadi lebih gesit dan adaptif seperti PLC. Terkadang bisa menjadi pengganti PLC. Sehingga secara fungsional keduanya beda tipis.
Waktu yang tepat untuk memilih PLC dan DCS?
Pemakaian PLC biasanya dipilih ketika memiliki sedikit I/O. Dan tidak membutuhkan banyak sekali pemrosesan data. Secara harga, PLC jauh lebih murah
Sedangkan DCS dipilih karena membutuhkan banyak I/O. Terutama untuk kebutuhan pemrosesan data dalma jumlah banyak. Sayangnya DCS membutuhkan biaya yang besar alias mahal.
Semuanya kembali lagi kepada pembuatan sistem kendali yang diperlukan dan tujuannya. Gak bisa digeneralisir begitu saja.
Apakah kamu sudah tahu perbedaan PLC dan DCS?