Bekerja di industri membutuhkan urusan teknis dan non teknis. Hal teknis soal pemahaman alat dan kompetensi sedangkan non teknis melibatkan administrasi. Salah satunya terkait izin kerja.
Pelaksanaan izin kerja harus dikeluarkan sebelum mulai kerja untuk memastikan keselamatan kerja. Apabila tidak ada izin kerja, Anda tidak dapat bekerja
Dalam ulasan ini, Anak Teknik Indonesia membahas tentang pelaksanaan izin kerja serta perannya dalam kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Pengertian pelaksanaan izin kerja
Pelaksanaan izin kerja atau work permit merupakan dokumen tentang informasi pekerjaan untuk memitigasi risiko pekerjaaan. Kehadiran dokumen izin kerja untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja pada area berbahaya.
Aturan terkait izin kerja sudah dijelaskan pada Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K3. Izin kerja dapat diperoleh melalui tahapan order kerja lalu kemudian mengajukan izin kerja sampai mendapatkan persetujuan pelaksanaan.
Fungsi pelaksanaan izin kerja
Dokumen izin kerja berfungsi untuk pemantauan dan memastikan keselamatan para pekerja. Bentuk pengawasan mulai dari tipe pekerjaan, jumlah pekerja, peralatan dan komponen yang digunakan, prosedur kerja, dan tindakan pencegahan ketika berada dalam kondisi darurat.
Prinsip pelaksanaan izin kerja
Izin kerja harus sejalan dengan prinsip keselamatan dengan menyesuaikan lokasi kerja, namun tetap melibatkan prinsip-prinsip dibawah ini.
- Mengendalikan bahaya yang terjadi selama pekerjaan berlangsung
- Memastikan keseluruhan operasional kerja yang aman
- Izin kerja berlaku untuk semua orang yang berada di lokasi kerja
- Informasi terkait pelaksanaan izin kerja arus detail, rinci dan akurat
- Durasi izin kerja berlaku sampai pekerjaan selesai atau dibatalkan ketika ada yang mengajukan pembatalan
- Jika ada perubahan rencana kerja, izin kerja harus dibatalkan lalu mengajukan izin kerja baru
Jenis pelaksanaan izin kerja
Izin kerja panas
Pelaksanaan izin kerja panas (hot work permit) berlaku untuk pekerjaan yang melibatkan panas. Izin ini berguna untuk mengurangi risiko terkena luka bakar dan meminimalisir kecelakaan kerja selama proses kerja berlangsung.
Contoh penerapannya adalah ketika Anda bekerja dengan benda yang mudah terbakar seperti pembakaran, pengelasan, atau apapun yang menimbulkan percikan api.
Izin masuk ruang terbatas
Izin masuk ruang terbatas (confined space entry permit) berguna untuk pekerjaan di ruang tertutup minim sirkulasi udara seperti tangki atau silo. Lokasi ini terbilang berisiko karena bercampur dengan gas beracun yang berbahaya.
Izin kerja listrik
Izin kerja listrik (electrical work permit) berguna untuk pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan instalasi listrik. Izin kerja ini dipakai ketika Anda melakukan pemasangan atau perbaikan komponen kelistrikan dengan tegangan tinggi.
Izin kerja penggalian
Izin kerja penggalian (excavation work permit) berguna untuk pekerjaan penggalian tanah yang berisiko tanah longsor Jenis izin ini banyak Anda temukan pada pekerjaan penggalian pipa bawah tanah, MRT, hingga kabel listrik.
Izin kerja dingin
Izin kerja dingin (cold work permit) berguna untuk pekerjaan yang sifatnya tidak rutinitas serta tidak memakai peralatan yang menghasilkan api. Bentuk dari izin kerja ini adalah pekerjaan konstruksi.
Izin kerja khusus
Izin kerja khusus (special permit) berguna untuk pekerjaan yang berisiko tinggi. Jenis pekerjaan ini adalah ketika Anda mudah terpapar zat radioaktif.
Bentuk pengawasan pelaksanaan izin kerja
Pengawasan izin kerja melibatkan berbagai pihak seperti perusahan, pekerja, hingga tenaga ahli K3. Dalam pelaksanaannya, pengawasan pelaksanaan izin kerja melibatkan serangkaian langkah kerja sebagai berikut.
Permohonan izin kerja
Perusahaan yang hendak melakukan pekerjaan wajib mengajukan izin kerja kepada pengawas K3. Pengajuan permohonan harus menyertakan dokumen yang berisikan rencana kerja, analisis risiko, dan rencana mitigasi risiko
Penilaian dokumen
Setelah mengajukan permohonan, pengawas K3 melakukan peninjauan dokumen untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian dokumen terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Inspeksi lokasi kerja
Pengawas K3 akan melakukan inspeksi lapangan untuk memverifikasi isi dokumen dan menilai kesiapan perusahaan dalam menerapkan K3. Bentuk inspeksi meliputi pengecekan alat kerja, lingkungan kerja, dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
Pemberian izin
Setelah meninjau lokasi kerja dan menilai dokumen, pengawas KE akan mengevaluasi permohonan izin kerja K3. Apabila memenuhi persyaratan, pengawas K3 akan memberikan izin kerja kepada perusahaan.
Pengawasan
Ketika izin kerja keluar, pengawas K3 akan melakukan pengawasan berkala untuk memastikan perusahaan beroperasi sesuai prosedur keamanan. Aktivitas ini dilakukan selama pekerjaan berlangsung.
Manfaat pelaksanaan izin kerja
Pelaksanan kerja memberikan manfaat bagi pekerja dan perusahaan, yang mana adalah sebagai berikut
Mengurangi risiko kecelakaan kerja
Pelaksanaan izin kerja dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja sampai 40%. Hal ini sesuai dengan temuan dari International Labour Organization (ILO).
Meningkatkan produktivitas kerja
Produktivitas kerja meningkat seiring dengan kepastian keselamatan dan kesehatan kerja. Yang mana tercermin dalam dokumen izin kerja.
Kesimpulan
Izin kerja merupakan hal penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Pembuatan izin kerja menyesuaikan lokasi kerja dan risiko yang akan dihadapi.
Dalam praktiknya, pelaksanaan izin kerja melibatkan berbagai tahapan mulai dari pengajuan sampai keluar surat izin kerja. Apabila terjadi perubahan rencana kerja, Anda dapat memperbaharui izin kerja.
Pelaksanaan izin kerja merupakan satu aspek penting dari penerapan K3 di Indonesia. Apabila Anda ingin menjadi Ahli K3 Umum, jangan sampai melewatkan ilmu izin kerja dengan mengikuti sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP.
Informasi dan registrasi melalui Engineering Academy.
0 Komentar
Artikel Terkait
