Teknologi

Proyek BMPP di Indonesia : Pembangkit Listrik Terapung Kerja Sama PT PAL dan PT PLN

Proyek BMPP merupakan hasil kerjasama antara PT PAL Indonesia dengan PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN. BMPP diharapkan dapat menjadi solusi dalam mendorong kemandirian elektrifikasi nasional serta menopang kebutuhan listrik di daerah 3T.

Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau floating power plant merupakan kapal yang dilengkapi pembangkit listrik. BMPP memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat berpindah tempat, tidak membutuhkan tempat yang luas, serta mampu menyediakan listrik ke daerah minim listrik.

Teknologi ini cocok banget untuk diterapkan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Lalu, bagaimana sih pengembangan BMPP di Indonesia?

Indonesia mulai mengembangkan teknologi BMPP melalui PT PAL Indonesia sejak tahun 1998 di Borang, Sumatera Selatan. Waktu BMPP memiliki dua kapasitas, yaitu 30MW dan 60MW.

BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 sebagai salah satu tipe pembangkit yang revolusioner, Mobile Power Plant (MPP).

Dalam pengoperasiannya, BMPP membutuhkan bahan bakar dual fuel berupa LNG dan diesel (MFO). Cara kerja BMPP sama seperti mesin pembangkit tenaga listrik pada umumnya.

Sejauh ini, rencana proyek BMPP di Indonesia meliputi dua unit BMPP 60MW masing-masing di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan Ambon, Nusa Tenggara Barat. Serta satu unit BMPP 30MW di Lombok.

Spesifikasi rancangannya yaitu :

Spesifikasi BMPP 60MW BMPP 30MW
Panjang 72 m 54 m
Lebar 27.4 m 27.4 m
Tinggi 6.5 m 6.5 m
Sarat 4.7 m 4.7 m
Spesifikasi mesin 6x dual fuel engine 20V34DF 3x dual fuel engine 20V34DF
BMPP Nusantara 1

Proyek BMPP pertama yang dibangun adalah Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 60MW yang bernama Famajjah. Proyek ini dikembangkan oleh PT PAL Indonesia dan PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN. Unit ini direncanakan akan beroperasi di Ambon.

PAL merancang BMPP Nusantara 1 yang mampu memperkecil risiko ketika mengapung di air. Pelepasan proyek ini dari PAL ke Ambon ditandai dengan acara Delivery to Site (Sail Away) BMPP Nusantara 1.

Kegiatan ini dilaksanakan di dermaga bandar barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya pada tanggal 28 Januari 2022. Pembangkit listrik bernilai 997 miliar rupiah ini diresmikan pada hari Kamis, 14 April 2022.

Peresmian BMPP Nusantara 1 bernama Famajjah

Kapal ini diharapkan mampu menopang kebutuhan listrik di daerah Ambon. Hal ini karena salah satu kebutuhan listrik Ambon ditopang oleh pembangkit listrik MVPP (Marine Vessel Power Plant) Karpowership berkapasitas 54 MW yang disewa dari Turki.

“BMPP Nusantara 1 merupakan satu-satunya mobile power plant dalam bentuk barge mounted terbesar dan dikelola oleh PLN Group. Kehadiran pembangkit ini membuat sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam peresmian BMPP Nusantara 1.

BMPP Nusantara 1 telah melewati integrasi kelistrikan serta berbagai rangkaian pengujian. Salah satu pengujian adalah memastikan tegangan jaringan dan sistem di kapal sesuai dengan instalasi kelistrikan di Ambon.

Kapal ini juga sudah memperoleh sertifikat rekomendasi laik bertegangan (RLB) dari Pusat Sertifikasi Kelistrikan PT PLN (Persero), rekomendasi laik sinkron (RLS) dimana listrik yang dihasilkan dapat diterima oleh jaringan di Ambon.

Share:

0 Komentar