Sistem transmisi listrik adalah proses penyaluran listrik mulai dari pembangkit sampai kepada konsumen. Listrik yang ada dirumah tidak simsalabim ada begitu saja. Listrik membutuhkan medium untuk dapat mengalirkan arus listrik hingga sampai ketujuan.
Sistem transmisi yang sering kita lihat adalah sistem transmisi yang menggunakan tiang-tiang tinggi. Karena sistem transmisi ini merupakan sistem yang paling sering digunakan. Selain itu, terdapat berbagai macam sistem transimisi berdasarkan letak kabel seperti transmisi udara, transmisi bawah tanah dan transmisi bawah laut.
Transmisi Udara (Overhead Lines)
Sistem transmisi udara memanfaatkan medium kawat sebagai konduktor untuk menghantarkan listrik yang ditopang tiang-tiang tinggi. Fungsi dari tiang ini adalah menjaga jarak aman listrik dari tanah serta memudahkan perawatan. Tinggi tiang dan konfigurasi dari komponen lainnya bergantung pada tegangan yang akan ditransmisikan. Semakin tinggi tegangan yang disalurkan maka maka semakin kompleks komponen yang dibutuhkan. Misalnya pada tegangan rendah jarak kabel dengan permukaan tanah 7,5 m sedangkan untuk tegangan menengah 10,8 meter dari permukaan tanah.
Kelebihan dari sistem transmisi udara yaitu :
- Biaya pemasangan yang mudah
- Perawatan dan analisis gangguan yang mudah
- Perawatan yang mudah
Lebih fleksibel terhadap perluasan beban. Tiang-tiang jaringan distribusi primer dapat digunakan untuk jaringan distribusi sekunder sehingga dapat menekan biaya instalasi. Oleh karena itu, sistem distribusi udara merupakan yang paling sering digunakan.
Kekurangannya adalah :
- Karena berlokasi diudara terbuka maka jalur transmisi akan rentan terhadap gangguan mulai dari cuaca seperti petir dan badai, gangguan pohon,
- Rawan kecelakaan
- Rentan terhadap hubung singkat.
- Untuk wilayah dengan banyak bangunan tinggi maka pemasangan akan sukar dilakukan.
- Dalam segi estetika, sistem ini juga tidak direkomendasikan di kota-kota besar yang maju. Males lihat kabel yang semrawut bre.
Transmisi Bawah Tanah (Underground Line)
Penerapan transmisi ini dibuat untuk solusi beberapa kekurangan dari sistem transmisi udara. Jenis kabel yang digunakan didesain untuk pemukiman padat penduduk dan estetika. Jenis kabel terhindar dari pengaruh kimiawi dalam tanah dengan memasang pelindung penghantar listrik.
Instalasi kabel dalam tanah dilakukan dengan penanaman langsung atau melalui saluran pelindung. Instalasi kabel tanah dengan penanaman langsung, yaitu kabel secara langsung ditanam di dalam tannah tanpa menggunakan pelindung (duct atau pipa).
Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan kabel bawah tanah adalah susunan peletakan kabel, penanaman selubung logam (sheath) atau pelindung (shield) , jarak antar kabel, kedalaman penanaman, dan kondisi tanah.
Kelebihan dari sistem transmisi bawah tanah adalah
- Tidak akan terpengaruh oleh cuaca buruk
- Mempunyai batas umur pakai yang lebih lama
- Ongkos perawatan yang murah
- Lebih sedikit rugi-rugi daya dan tegangan drop yang rendah karena masalah induktasi diabaikan.
Sedangkan kekurangannya adalah
- Harga kabel yang relatif lebih mahal
- Pemasangan awal yang juga mahal
- Sulit mencari titik kerusakan jika terdapat gangguan
Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang mendalam, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.