Opini

Kenapa Renewable Energy Sulit Berkembang?

Banyak sekali kajian mengenai Renewable Energy. Namun, perkembangan industri Renewable Energy terlihat stagnan di berbagai belahan dunia. Lantas apa penyebabnya?

Berdasarkan data yang di rilis oleh Our World in data, disebutkan bahwa hanya sekitar 11% dari keseluruhan sumber energi yang dimiliki oleh manusia yang bersumber dari energi terbarukan atau Renewable Energy. Angka ini jauh lebih kecil jikalau kita bandingkan dengan penggunaan batubara (coal) dan minyak bumi (fossil fuels) yang mencapai sekitar 63.3% dari keseluruhan energy yang kita gunakan hari ini (Electricity Mix - Our World in Data).

Lantas pantaslah kita bertanya-tanya mengapa penggunaan energi yang berasal dari sumber-sumber yang mengotori bumi masih begitu tinggi? Bukankah dunia sedang beranjak dari energi-energi yang kotor dan mencemari lingkungan menuju energi bersih dan terbarukan? 

Untuk menjawab hal itu kita harus melihat dari berbagai sisi, salah satunya adalah efisiensi penggunaan energi terbarukan. (Sumber diambil dari 5 Challenges for Renewable Energy | Thunderbird School of Global Management (asu.edu))

energi terbarukan sulit berkembang
pexels.com

Dalam melihat hal ini, kita harus melihat bahwa energi terbarukan selalu bergantung kepada kondisi alam. Ketika kita hendak menggunakan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), kita akan mendapatkan tantangan bahwa produksi energi optimal hanya dapat diperoleh jikalau kita memiliki kondisi terang dan cerah.

Begitupun dengan menggunakan Turbin Angin, kita memerlukan adanya kondisi angin yang memadai agar mencapai hasil yang maksimal. Hal ini juga berlaku bagi PLTA dan tenaga-tenaga lainnya. Kondisi yang mengharuskan adanya keadaan alam yang ideal inilah yang menjadi salah satu penghambat utama dalam menjalankan Renewable Energy. 

Di sisi lain, kekurangan dari PLT yang menggunakan sumber ramah lingkungan ini membawa dampak ekonomi. Adanya perbedaan supply kala kondisi ideal dan tidak, dapat membuat volatilitas harga dari listrik yang dihasilkan menjadi sangat tinggi. Hal ini tentunya tidak akan kita temukan jikalau kita menggunakan coal ataupun fossil fuels yang tidak terpengaruh kondisi alam dan supplynya cenderung stabil. 

Serta hal terakhir yang harus kita sadari mengapa Renewable Energy kurang dapat begitu berkembang, karena output yang dihasilkan memerlukan megastruktur yang besar pula. Hal ini tentulah merepotkan dan memakan banyak biaya sebagai modal awal. Bahkan, pemerintah Indonesia masih terus mengembangkan dan membangun banyak sekali Megastruktur seperti bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia (Data 2018, ada 55 bendungan yang direncanakan akan dibangun di masa kekuasaan Presiden Jokowi. Sumber: Sederet Bukti Konkret Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi! (cnbcindonesia.com)). Ini menandakan bahwa memang perjuangan untuk mengembangkan energi terbarukan sangatlah sulit dan memerlukan tunjangan biaya yang begitu besar.

Maka, jikalau memang kita memiliki ketertarikan terhadap Renewable Energy, kita selayaknya harus memikirkan satu metode yang dapat menekan biaya produksi, menaikkan efisiensi, dan mengurangi kompleksitas dari produksi Renewable Energy. Hal ini bisa menjadi PR kita di masa depan untuk membuat bumi menjadi lebih baik tentunya.

 

Share:

0 Komentar