Setiap generasi memiliki ciri khas tersendiri yang tidk dimiliki oleh generasi lainnya. Ciri khas tersebut terbentuk oleh pengaruh lingkungan tempat seseorang tumbuh. Perbedaan ciri khas tersebut memicu terjadinya kesenjangan generasi atau generation gap.
Generation gap dapat diartikan sebagai miskomunikasi dan gagal paham yang diakibatkan oleh perbedaan generasi. Untuk mengatasi generation gap, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya:
1. Menyesuaikan target yang disepakati
Generasi muda yang terbiasa dengan keberadaan teknologi cenderung lebih menginginkan kehidupan yang praktis. Tidak seperti generasi tua yang berpikir dalam jangka waktu menengah dan panjang, kaum muda terbiasa untuk berpikir dalam jangka waktu pendek. Hilangnya rencana jangka panjang dapat mengakibatkan banyak hal, diantaranya ialah kurangnya komitmen, rendahnya loyalitas, dan mudah bosan.
Untuk itu, perlu adanya target yang dapat di terima dan didiskusikan oleh semua generasi, serta membuat sistem kerja kelompok atau partner kerja. Hal itu dilakukan agar generasi muda dapat memahami dan dapat mencapai target yang diberikan.
2. Membiasakan komunikasi
Generation gap banyak dipicu oleh perbedaan gaya komunikasi antar generasi. Generasi muda yang cenderung santai, informal, dan kasual mungkin akan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi dengan generasi tua yang cenderung formal dan kaku. Cara bekerja dan berpikir mereka yang berbeda juga membuat mereka merasa asing dan memilih untuk bersama dengan generasi mereka saja.
Generation gap tidak bisa dibiarkan terus-menerus, hal ini harus diatasi dengan baik. Meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan generasi lain dapat membuatmu lebih memahami mereka. Dengan melakukan diskusi atau berada dalam satu kelompok dengan orang yang berbeda generasi dapat mendorong tingkat komunikasi, mengurangi kesan buruk, serta menumbuhkan rasa saling memahami antar generasi.
3. Saling terbuka satu sama lain
Meskipun generasi tua dianggap lebih berpengalaman dan lebih memahami kehidupan, tapi tak ada salahnya jika generasi muda ikut mengemukakan pendapat dan idenya. Hilangkan anggapan bahwa generasi tua lebih benar dan lebih pintar, hilangkan anggapan bahwa yang lebih muda harus menjadi sama seperti yang lebih tua.
Diluar dari pengalaman dan usia yang dimiliki generasi tua, generasi muda dikenal dengan generasi yang berani, kreatif, dan inovatif. Ide-ide generasi muda seringkali tak terduga dan out of the box. Jika ide-ide dan masukan dari generasi muda di iringi dengan bimbingan dari generasi tua, tentu akan menghasilkan sesuatu yang sangat hebat dan sempurna.
4. Teknologi sebagai pemenuh ekspektasi
Baik generasi tua maupun generasi muda pasti memiliki pandangan dan ekspektasi yang berbeda dalam banyak hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi menawarkan berbagai kemudahan dalam hidup. Akan tetapi, tidak seperti generasi muda yang sudah terbiasa dengan teknologi, beberapa orang dari kelompok generasi tua mungkin merasa gagap teknologi atau bahkan anti teknologi. Untuk itu, perlu diadakan pengenalan dan pelatihan teknologi bagi generasi tua. Dengan bantuan teknologi, kedua perbedaan itu dapat dipenuhi.
5. Memiliki hubungan yang fleksibilitas
Generasi muda cenderung menyukai fleksibilitas, mereka tidak suka diatur sehingga memberikan kesan yang sulit diatur. Mereka juga cenderung memiliki jiwa sosial dan menyukai kegiatan sosial. Cobalah untuk saling memahami dan cari titik tegah untuk setiap masalah. Tidak ada salahnya untuk mencoba lebih fleksibel dalam setiap kegiatan dan aturan.
6. Memiliki visi yang sejalan
Meskipun memiliki banyak perbedaan, kedua generasi ini bisa disatukan. Jika generasi yang berbeda harus melakukan suatu kegiatan, buatlah satu visi yang sama untuk semua generasi. dengan satu visi yang sama, semua generasi akan bekerjasama untuk mencapai visi tersebut.
7. Menempatkan Rasa Hormat
Menurut Bonny Monych, seorang Specialist performance, generasi baby boomer memiliki ciri berikut
- etos kerja kuat
- termotivasi oleh tantangan
- ingin dihormati karena kedewasaan mereka.
Sedangkan generasi X ingin dihormati karena kemandirian dan keahlian independen. dan generasi milenial sangat menghargai kemampuan untuk melakukan banyak pekerjaan, kolaborasi, dan bersikap fleksibel.
Jika semua generasi bisa saling memahami dan saling menghormati, tentu akan terbentuk kehidupan yang dinamis. Generation gap pun dapat diatasi dan akan lahir sikap saling mendukung dan membantu.
8. Menghilangkan pembatas dalam diri
Seringkali usia menjadi pembatas dalam segala sesuatu, sehingga sulit ditemui perkumpulan yang mencakup semua generasi. Meskipun memiliki banyak perbedaan, tidak ada salahnya untuk saling berbaur. Berkumpul bersama untuk sekadar mengobrol atau melakukan suatu pekerjaan akan sangat membantu mengurangi generation gap.
Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi generation gap. tidak sulit bukan?