Pengetahuan

2 Macam Baja Tulangan pada Struktur

Baja Tulangan merupakan hal yang penting untuk dalam penahan gaya tarik

Fatchul Amin4 Juni 2021

Material Beton merupakan material yang kuat dalam menahan tekan, namun lemah dalam menahan tarik. Oleh karena itu, beton dapat retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tarik materialnya. Struktur beton tanpa tulangan yang tergambar momen yang di timbulkan akibat beban luar pada dasarnya ditahan oleh gaya-gaya dalam tarik dan tekan.

Struktur yang didesain pada dasarnya harus memenuhi kriteria-kriteria antara lain :

- Memenuhi persyaratan kemampuan layan

- Memiliki durabilitas yang tinggi

- Kesesuaian dengan lingkungan sekitar

- Ekonomis

- Mudah perawatannya

Dalam SNI Beton, Baja tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang dibatasi hanya pada baja tulangan atau kawat baja saja.

oleh karena itu dalam material baja tulangan terdapat beberapa macam yaitu :

1. Tulangan Polos 

baja tulangan polos
Sumber : kpssteel.com

Tulangan polos biasanya mempunyai tegangan leleh minimum sebesar 240 Mpa, Tulangan polos diperkenankan untuk digunakan hanya untuk tulangan spiral atau baja prategang, penggunaan baja tulangan polos dalam menghasilkanperilaku elemen struktur yang kurang baik.

Sifat tegangan-regangan tulangan baja dapat diidealisasikan dalam bentuk tegangan-regangan bilinier, tulangan polos lebih mudah dibengkokkan yang mudah digunakan sebagai besi sengkang/ besi tulangan geser. pemilihan yang lebih tepat mudah digunakan. Untuk diameternya terdapat di pasaran adalah D6, D8 ,D10 ,D12 , D14 , D16.

2. Tulangan Ulir/Deform

baja tulangan ulir
Sumber : smsperkasa.com

Tulangan ulir umumnya mempunyai tegangan leleh minimum sebesar 400 Mpa, dalam peraturan ASTM A615 (1993a) dan ASTM A 706M (1993b). Berdasarkan SNI Beton Pasal 8.5.2 modulus elastisitas  tulangan dengan sebesar 200.000 MPa.

Selain tulangan baja tunggal, pada elemen-elemen struktur pelat atau dinding sering juga digunakan tulangan wiremesh (jaring kawat) yang terdiri atas kumpulan kawat polos atau kawat ulir yang dilas satu sama lain sehingga membentuk pola grid.

Tulangan jaring kawat ini memiliki kuat leleh minimum 500 MPa. Ukurannya juga bervariasi yang berada pada pasaran antara lain adalah D4,D5,D6,D7,D8,D9 dan D 10, untuk panjangnya standard lembaran jaring kawat umumnya adalah 5,4 m x 2,1 m.

Untuk itu pemilihan baja tulangan sangat diperlukan dalam perencanaan dikarenakan fungsi dan kuat terhadap tarik juga bervariasi dari beberapa elemen struktur. Jadi bagi teman teman yang sedang fokus dalam perencanaan dapat diperhitungkan kekuatannya dalam elemen struktur.

Gimana nih? Kalian sudah tau kan macam - macam baja tulangan, untuk itu jika kalian tertarik dengan bacaan ini boleh banget kalian share ke teman kalian nih, jangan lupa tinggalkan komen yaa.

Share:

0 Komentar