Pengetahuan

Framework Process Safety Management

Framework PSM merupakan road map bagi perusahaan untuk menerapkan program manajemen keselamatan proses dengan menawarkan pengelolaan risiko kecelakaan kerja

Ishak Okta Sagita19 Februari 2025

Framework PSM merupakan road map bagi perusahaan untuk menerapkan program manajemen keselamatan proses. Penggunaan framework sendiri sangat beragam dan variatif, menyesuaikan perusahaan.

Walaupun beragam, framework menawarkan pendekatan terstruktur bagi perusahaan dalam mengelola risiko dan memastikan keselamatan proses. Kemudian, bagaimana cara membuat framework PMS serta pengimplementasinya. Berikut ini adalah ulasannya

Membuat Framework PSM

Pembuatan framework sangat bergantung pada persyaratan dan kondisi perusahaan Anda. Namun, ada beberapa langkah penting untuk membuat framework PSM yang efektif.

Melansir dari SynergenOG, berikut adalah langkah-langkah membuat framework PSM.

Identifikasi dan mengkaji risiko

Langkah pertama ketika membuat framework adalah mengidentifikasi risiko, mencari potensial resiko, dan cara penanganan dari resiko tersebut. Terdapat beberapa alat untuk mengidentifikasi risiko, yaitu:

  • Brainstorming dengan pemangku kepentingan
  • Membaca data historis
  • Melakukan survei dan wawancara
  • Memakai checklist dan matriks risiko

Cara ini dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja apabila diterapkan dengan benar. Potensi kecelakaan kerja berkurang dapat meningkatkan produktivitas kerja secara menyeluruh.

Setelah mengidentifikasi risiko kecelakaan, temukan dampak yang akan terjadi dari risiko tersebut. Hal ini dapat membantu Anda membuat skala prioritas untuk penanganan. 

Anda dapat melihat faktor risiko berdasarkan pertimbangan berikut ini

  • Tingkat keparahan
  • Potensi terjadinya risiko kecelakaan
  • Timeline terjadinya kecelakaan
  • Dampak dari risiko tersebut

Membangun budaya keselamatan proses

Budaya keselamatan proses menjadi pondasi penting untuk membangun framework PSM. Langkah ini dapat Anda mulai dengan menciptakan lingkungan kerja aman yang aman dan sehat, serta membagun kesadaran terkait risiko bahaya kerja.

Anda dapat melakukan berbagai langkah untuk membuat kebijakan yang sejalan dengan framework PSM. Apa saja itu?

Leadership

Leadership atau kepemimpinan menjadi kunci untuk membangun budaya keselamatan proses. Cara ini dilakukan untuk melihat bahwa keselamatan adalah kunci untuk membangun budaya kerja yang sehat.

Perwujudan dari aksi ini adalah melalui edukasi terkait identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Anda bisa memulai dengan membaca Buku Talking Safety & Health K3.

Pelatihan in house

Selain membangun jiwa kepemimpinan, PSM tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Orang yang bekerja di bagian proses harus dilatih tentang bahaya yang menimpa mereka selama bekerja, serta prosedur penanggulangannya.

Melalui pelatihan, tidak hanya belajar mengidentifikasi bahaya di area kerja tetapi dapat menganalisa serta melakukan tindakan preventif.

Komunikasi efektif

Komunikasi efektif berguna untuk membangun budaya manajemen keselamatan proses. Bentuk dari komunikasi efektif adalah tahu apa yang ingin disampaikan dan tanpa takut kekhawatiran. 

Selain itu, komunikasi efektif bisa dalam bentuk kebijakan atau prosedur kerja untuk memastikan keselamatan kerja. 

Manajemen risiko

Ketika membuat framework PSM, hal penting yang perlu diingat adalah manajemen risiko. Apabila Anda tidak mengenali resiko yang terjadi, maka semua kerangka kerja akan berantakan.

Dalam penerapan manajemen risiko, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Hal tersebut antara lain

  • Pastikan Anda memiliki pemahaman terkait risiko potensial dan risiko aktual dalam proyek.
  • Mengembangkan rencana terkait penanganan untuk mitigasi risiko.
  • Mengkomunikasikan rencana manajemen risiko kepada semua pemangku kebijakan. Dengan ini, Anda memiliki pemahaman yang sama dan tahu cara menyelesaikan masalah ketika terjadi masalah
  • Pastikan Anda memantau risiko selama proyek berlangsung. Sebab, proyek dapat mengalami perubahan akibat penyesuaian.

Model PSM

Dalam menjalankan kerangka kerja, Ada beberapa model PSM yang digunakan yaitu Swiss Cheese Model dan CPS Risk-Based. Lalu, apa dari kedua model tersebut?

Swiss Cheese Model

swiss cheese model

Model Swiss Cheese merupakan bentuk grafis tentang faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja. Model ini banyak digunakan di industri migas untuk membantu menjelaskan bentuk proteksi dari bahaya.

Sesuai namanya, model ini berbentuk irisan keju yang saling terhubung. Lubang-lubang pada keju merepresentasi penghalang yang menyebabkan kecelakaan.

Pada model ini, ada empat jenis penghalang utama yang mana sebagai berikut

  • Penghalang fisik
  • Penghalang prosedural
  • Penghalang manajemen
  • Penghalang budaya

Pendekatan model ini banyak diminati industri untuk identifikasi dan mengelola risiko keselamatan proses kerja. Ketika melakukan identifikasi, terdapat empat elemen kunci yang mana sebagai berikut.

  • Identifikasi dan analisis bahaya proses
  • Informasi keselamatan
  • Audit keselamatan
  • Manajemen perubahan

CCPS Risk-Based

CCPS Risk

Center for Chemical Process Safety (CCPS) memiliki model keselamatan berbass risiko yang digunakan untuk memandu perngembangan dan penerakan framework PSM. Model ini dilakukan dengan memakai konsep identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi bahaya dengan model CCPS. Anda dapat melakukannya melalui tinjauan pustaka, analisis data, sampai wawancara.

Setelah mengidentifikasi bahaya, kemudian dievaluasi untuk menentukan kemungkinan dan potensi konsekuensinya. Hasil evaluasi dapat dipakai untuk mengembangkan pengendalian mitigasi risiko kecelakaan kerja.

Kelebihan dari model CCPS adalah memakai pendekatan sistematis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri. Lewat model ini, kemungkinan kecelakaan dapat berkurang sehingga menaikkan tingkat keselamatan kerja.

Implementasi PSM

Pengimplementasian sistem PSM membutuhkan kebijakan dan prosedur yang terdokumentasi.

Isi dokumentasi mencakup daftar lengkap semua peralatan dan prosedur terkait framework PSM. 

Dokumentasi juga merincikan bahaya keselamatan yang berhubungan dengan peralatan dan cara menggunakannya.

Kesimpulan

Framework PSM dapat Anda susun dengan memahami bagaimana Process Safety Management bekerja. Setelah tahu bagaimana kerjanya, barulah Anda menyusun kerangka manajemen keamanan proses.

Dalam menbuat kerangka PSM, mulailah dari identifikasi masalah kemudian membangun budaya keselamatan kerja. Setelah sudah terbangun kesadaran, kemudian menyusun manajemen risiko agar terhindari dari kecelakaan kerja.

Terdapat dua model untuk menyusun framework PSM yaitu Swiss Cheese dan CCPS. 

Temukan solusi masalah perteknikkan di industri bersama Engineering Academy.
 

Share:

0 Komentar