Kementerian ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 160 ribu kasus kecelakaan kerja dari sektor industri maupun pemerintah pada tahun 2024. Angka ini menjadi pertanda bahwa penerapan sistem standar keamanan kerja harus terus digalakkan.
Kenaikkan kecelakaan menunjukan ada masalah dalam sistem K3. Hal tersebut antara lain kurangnya pelatihan, minim pengawasan, dan kurangnya kesadaran terkait keselamatan kerja berdampak pada tingginya angka kecelakaan kerja.
Dari 38 provinsi di Indonesia, Jawa Barat menyumbang kasus kecelakaan kerja terbesar dengan 50.879 kasus. Disusul dengan Jawa Timur dengan 44.233 kasus.
Kemudian yang jadi pertanyaan adalah mengapa terjadi kasus kecelakaan kerja di Industri. Apa penyebab kecelakaan kerja terjadi. Bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Kasus Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja dapat mengganggu produktivitas pekerjaan bahkan merusak kondisi seseorang. Pada praktiknya, ada berbagai faktor yang menyebabkan kasus kecelakaan terjadi.
Berikut penyebab kasus kecelakaan kerja di Industri
Faktor manusia
Hal pertama ini berkaitan dari keterampilan, sikap, dan keteledoran pekerja di industri. Contoh dari kasus kecelakaan kerja akibat ulah manusia adalah kesalahan mengatur mesin, tidak memakai APD, mengkonsumsi alkohol selama bekerja, merokok di area mudah terbakar, hingga tidak meletakkan alat kerja pada tempatnya.
Tidak hanya masalah kompetensi, faktor jumawa pekerja dapat menaikkan risiko kecelakaan kerja.
Demi mengatasi masalah ini, perusahaan melakukan training bagi pekerja sebelum masuk ke area kerja. Bentuk training terdiri dari pengenalan benda kerja, APD, prosedur sebelum dan sesudah bekerja, sampai jalur evakuasi ketika terjadi force majuire.
Faktor alat kerja
Ketika bekerja di Industri, peralatan yang digunakan harus memenuhi uji kelayakan dan keamanan di lingkungan kerja. Jangan sampai demi menghemat anggaran, alat kerja menjadi korban.
Bentuk dari kasus kecelakaan kerja dari faktor peralatan antara lain alat kerja tidak sesuai standar industri, alat sudah usang karena terlalu lama dipakai, jarang maintenance alat secara berkala, atau kurangnya ketersediaan peralatan yang proper.
Untuk mengatasi masalah ini, inventaris alat dan maintenance secara berkala dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja di industri.
Faktor lingkungan
Tidak hanya masalah SDM maupun alat, kondisi lingkungan kerja tidak bisa dipandang remeh. Hal ini ternyata dapat menyumbang faktor terjadinya kecelakaan kerja.
Kondisi lingkungan kerja yang tidak mendukung membuat pekerja tidak produktif, hilang fokus, dan berpotensi terjadi kecelakaan. Contohnya adalah suhu area kerja terlalu panas atau dingin, kelembaban area kerja tidak sesuai aturan, kebisingan, minim cahaya, polusi udara, hingga kurangnya sirkulasi udara.
Tidak cuma masalah fisik, lingkungan kerja yang tidak kondusif akan berdampak pada masalah mental seperti konflik hingga kebosanan. Dalam jangka panjang dapat menghilangkan fokus pekerja.
Pengaruh Kecelakaan Kerja Pada Produktivitas
Kecelakaan kerja dapat berdampak produktivitas kerja secara langsung maupun tak langsung. Aktivitas kerja dapat terhenti ketika terjadi kerusakan alat atau komponen.
Ketika alat tidak bisa bekerja akan mengurangi jumlah produksi. Sehingga mengurangi kualitas produksi karena mengejar target.
Tidak hanya masalah peralatan, kecelakaan kerja dapat mempengaruhi beban perusahaan. Sebab, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan, klaim BPJS, dan terakhir adalah mencari tenaga kerja pengganti.
Cara Mengendalikan Risiko kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja, namun manusia hanya bisa memigasi dengan melakukan pencegahan. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Membuat SOP
Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang berisi langkah-langkah dalam menjalankan pekerjaan. Tujuan SOP adalah memastikan keselamatan, kualitas, dan efektivitas kerja.
Melalui pembuatan SOP, pekerja memiliki pemahaman yang sama terkait sistem kerja. Dengan adanya kesamaan pola pikir dapat menjalankan pekerjaan secara teratur, terstruktur, dan terkendali agar terhindari dari kesalahan maupun konflik yang menyebabkan kecelakaan kerja.
Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah pedomen untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja. K3 memiliki berbagai aspek yaitu perencanaan, pengawasan, pelaporan, evaluasi, dan tindak lanjut.
Cara melaksanakan K3 adalah pekerja harus tahu dan mematuhi prosedur dan aturan kerja yang berlaku. Tidak hanya itu, pekerja aktif berpartisipasi dalam kegiatan terkait K3 mulai dari simulasi sampai pelatihan K3.
Memberi pelatihan kepada tenaga kerja
Pelatihan tenaga kerja membantu meningkatkan kompetensi dan pemahaman serta permasalahan sehari-hari di industri. Memberikan pelatihan kepada pekerja akan meningkatkan profesionalisme dalam bekerja sehingga kecelakaan kerja dapat berkurang.
Anda dapat mengikuti pelatihan secara online maupun offline. Engineering Academy memfasilitasi Anda untuk menaikkan kompetensi di ranah engineering.
Menjaga kondisi tubuh
Salah satu tantangan bekerja di industri adalah durasi dan lingkungan kerja yang tidak sesuai standar masyarakat. Sedikit sekali lingkungan kerja engineering ada di ruang berAC. Dalam beberapa kasus, lokasi kerja berada di tengah hutan hingga tengah laut.
Mengingat hal ini, Anda harus menjaga kondisi tubuh demi menjaga keselamatan kerja. Selain sulit mendapat izin sakit, kondisi kesehatan yang buruk bisa mengganggu koordinasi kerja.
Anda perlu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, istirahat cukup, menghindari zat-zat adiktif, hingga melakukan medical check up secara berkala.
Mengikuti pelatihan dan sertifikasi K3 BNSP
Kenaikan kasus kecelakaan kerja menandakan kesenjangan regulasi penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Salah satu tandanya adalah perancangan K3 yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lingkungan kerja. Inilah yang membuat celah dalam pelaksanaan keselamatan kerja.
BNSP mengeluarkan sertifikasi K3 untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi terkait keselamatan kerja. Anda dapat mengikuti Sertifikasi K3 BNSP secara offline melalui Engineering Academy.
Informasi tempat dan registrasi dapat melalui tautan di bawah ini.
0 Komentar
Artikel Terkait
