Marie Curie, satu-satunya wanita yang mendapatkan 2 nobel. Wanita pertama yang mendapatkan hadiah nobel. Bahkan satu-satunya manusia yang mendapatkan 2 nobel di bidang saintifik yang berbeda. Einstein saja gak dapat 2 nobel loh. Gila? Pastinya.
Tapi, mari kita berandai-andai sejenak. Coba kamu berpikir di timeline alternatif, di mana Marie Curie tidak menjadi ilmuwan. Dia hanyalah seorang wanita rumahan (ibu-ibu) biasa yang memiliki 2 anak. Ia tidak pernah mengenal apa itu sains dan hal sebagainya. Penasaran? Mari kita bedah kemungkinannya.
1. Radioaktivitas akan berjalan di tempat dengan asumsi yang salah
Salah satu alasan bu Marie Curie mendapat hadiah nobel adalah karena menemukan prinsip dasar radioaktivitas bersama suaminya. Tetapi, kalau bu Marie Curie tidak merevisi prinsip radioaktivitas versi suaminya, besar kemungkinan suaminya tidak memenangkan Nobel. Kok bisa? Iya, karena prinsip radioaktivitas yang diajukan oleh suaminya menunjukkan, radioaktivitas dihasilkan dari aktivitas antar molekul atom. Namun, ibu Marie skeptis. Dia pun mengotak-atik prinsip radioaktivitas versi suaminya itu. Lalu menemukan bahwa radioaktivitas itu berasal dari atom itu sendiri.
Serta sepeninggal suaminya, jika bu Marie Curie tidak ada, maka isolasi unsur-unsur radioaktif tidak akan pernah dilakukan.
Karena orang yang pertama kali penasaran bagaimana caranya mengisolasi unsur murni radioaktif adalah tim bu Marie Curie. Hingga pada akhirnya, beliau berhasil mendapatkan 2 material murni dari Polonium dan Radium. Inilah yang membuatnya mendapatkan hadiah nobel kedua.
2. Perempuan di Eropa akan tetap kesulitan mendapatkan pendidikan
Satu jasa tidak tertulis dari kehidupan Marie Curie adalah mempermudah wanita di Eropa mengenyam pendidikan tinggi seperti laki-laki. Terbukti dengan betapa sulitnya bu Marie Curie memperoleh pendidikan dan menjadi ilmuwan.
Memang, beliau bukanlah ilmuwan wanita pertama di dunia. Tapi, sepertinya sampai sekarang belum ada ilmuwan wanita yang sebesar dan seberpengaruh beliau.
Seperti gambar di atas, Marie Curie adalah satu-satunya ilmuwan wanita yang bisa berdiskusi dan berdebat dengan ilmuwan-ilmuwan top dunia di zaman itu. Tetapi jangan salah, kalau kita mau bedah siapa ilmuwan paling top di foto tersebut, jawabannya adalah Marie Curie.
Pada Konferensi Solvay tahun 1927, Marie Curie yang meraih 2 hadiah nobel.
Nah,bayangin kalau Marie Curie hanyalah ibu-ibu biasa tanpa meraih 2 hadiah nobel! Pasti wanita akan tetap dipandang sebelah mata dalam ranah sains.
3. Kita tidak akan pernah tahu bahaya dan kegunaan radioaktivitas
Andai Pierre Curie berhasil menaruh dasar prinsip radioaktivitas dengan benar. Tanpa adanya bu Marie Curie yang menemukan Radium, kita tetap tidak akan tahu kegunaan dari radioaktivitas.
Bukan melebih-lebihkan, tetapi memang orang yang membuka jalan tentang bahaya dan kegunaan dari radioaktivitas adalah Marie Curie. Terbukti dari pengamatan beliau dan ilmuwan lainnya, bahwa sel tumor yang terkena Radium akan cenderung mengecil lalu mati.
Serta, dengan ditemukannya Radium, kita mengetahui bahaya yang terjadi ketika masuk ke tubuh.
Hal ini terjadi pada fenomena Radium Girls yang bekerja di pabrik cat dan jam untuk mengecat jam tangan yang bisa menyala. Mengecat dengan menggunakan cat radium. Kok pakai cat radium? Iya, supaya jamnya bisa Glow In The Dark.
Tapi apa dampaknya? Ratusan Radium Girls meregang nyawa dan mengalami kecacatan permanen akibat paparan radiasi radioaktif. Bahkan bu Marie Curie sendiri dikabarkan terkena Anemia Aplastic akibat meneliti Radium.
Coba kalau bu Marie Curie tidak ada, hal-hal seperti ini mungkin akan ditemukan tetapi dalam waktu yang lebih lama. Semakin lambat orang teredukasi semakin berbahaya.
Pada akhirnya, jasa Marie Curie sangat besar bagi sains dan juga kehidupan sosial masyarakat eropa pada zamannya. Semoga kita semua bisa terinspirasi dan jadi penerusnya dalam dunia sains dan keteknikan.