Pengetahuan

Kenapa Anak Teknik Juga Harus Belajar Ilmu Sosial

Anak teknik jangan cuma tahunya kumpul-kumpul dan ngerakit doang. Belajarin juga dong ekonomi dan hal-hal lainnya

Anak Teknik tuh gak usah belajar ekonomi, sosiologi, antropologi dan semacamnya. Ilmu mudah kaya begitu kok make dipelajari segala. Eits! Jangan salah brodi. Ilmu ekonomi memang bukan bagian dari anak teknik pada umumnya.

Dasar ilmu teknik berbasis pada ilmu sains, teknologi, dan rekayasa seperti perakitan, pemodelan, dan sebagainya. Tapi jangan sampai kita berpikir ilmu ekonomi itu gak penting. Belajar ilmu-ilmu sosial di luar segala tetek bengek keteknikan hukumnya adalah wajib!
 
Mau tahu kenapa kita wajib belajar ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi dan teman-temannya? Simak tulisan di bawah ini!

1. Ilmu Sosial di Zaman Sekarang Sudah Berpotongan dengan Teknologi

Siapa yang masih mikir ilmu ekonomi itu nantinya akan berdagang? Akan jatuhnya ke marketing atau akuntansi? Kalau masih berpikiran seperti itu, maka kamu belum paham esensi ilmu sosial. Ilmu sosial sejatinya adalah ilmu-ilmu yang beranjak dari kejadian di masyarakat.

Berbeda dengan Ilmu alam (Sains) yang beranjak dari kejadian alamiah. Nah, dengan pemahaman seperti ini, sebagai anak teknik pun akan memiliki keunggulan dalam berpikir. Karena kita bisa mengembangkan atau memanipulasi ilmu sosial dengan memanfaatkan ilmu yang dipelajari. 

cbdc
CBDC adalah salah satu hasil perkawinan ilmu sosial dan teknologi

Canggihnya lagi, sekarang sudah banyak ilmu sosial yang sudah bisa terintegrasi dengan teknologi. Metaverse dan Cryptocurrency adalah buktinya. Bayangkan kalau kalian gak bisa atau gak mengerti ilmu sosial.

Sehebat apapun penjelasan terkait riset bidang sosial atau antropologi, kamu gak akan relate dengan konsep-konsep itu. Sehebat apapun teknologi blockchain yang dirancang, kamu akan nampak bodoh karena gak paham. Makanya, supaya gak kosong, kita harus mau juga belajar dari sudut ilmu yang lain. 

2. Membuat Kita Bisa Mengetahui Bagaimana Dampak Teknologi Kita pada Masyarakat

Jujur ini penting loh! Bayangkan kalau kalian adalah seorang sarjana teknik sipil dan bekerja di bidang konstruksi. Kalian ingin membuat sebuah kincir angin dengan spesifikasi tertentu. Tetapi eh tetapi, dampak dari kincir tersebut ternyata membuat rakyat di sekitar mengamuk.

Nah, hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat begini kan gak pernah kita pelajari. Kalau sewa orang lagi, bisa jadi nambah budget. Oleh sebab itu, kita harus bisa menakar dampak perbuatan kepada masyarakat di sekitar.  

kincir angin

Lagipula, pada akhirnya nanti produk kita akan dipasarkan ke masyarakat. Seorang pembuat apps kalau tidak tahu apa yang masyarakat butuhkan, pasti appsnya tidak laku. Begitupun dengan sarjana teknik elektro atau mekanik misalnya. Barang yang mereka buat bisa-bisa tidak laku atau malah menjadi masalah baru.

Makanya, kita harus belajar memperhatikan pola-pola masyarakat dari ilmu-ilmu sosial. Terutama yang nanti setelah bekerja harus mendesain, memodelkan, atau merancang produk untuk masyarakat.

3. Dengan Paket Lengkap, Kita akan Mudah untuk Sukses

Nah ini juga harus dipikirkan oleh teman-teman. Dengan memiliki ilmu yang lengkap, teman-teman sangat mungkin untuk lebih mudah sukses. Karena, baik di pabrik ataupun usaha sendiri, ilmu keteknikan berdampingan dengan ilmu sosial.

Me-manage orang, membuat perhitungan, memilih material, pemasaran, dan lainnya sangat membutuhkan kelengkapan ilmu teknik. Percuma deh kalau kita punya segala ilmu keteknikan, tapi gak bisa paham bagaimana keadaan  masyarakat. Memangnya kalau tanpa pembeli produk kamu itu mau diedarkan kemana?
 
Hal ini juga memungkinkan kita untuk meraih untung sebesar-besarnya dalam usaha ataupun me-manage usaha orang lain. Pernah gak berpikir kenapa sih power plant di banyak negara itu pakai batu bara walau dampak lingkungannya besar?

Kenapa kita tidak pakai nuklir saja? Nah, jawabannya akan kalian temukan kebanyakan dari sudut pandang ilmu sosial. Makanya, wajib dan harus hukumnya bagi anak teknik untuk belajar ilmu sosial. 

batu bara
Kenapa coba kita masih pakai batu bara?

Nah, poin terutama dan terpenting dari artikel ini adalah kita jangan pernah berhenti belajar. Banyak orang-orang yang berhenti belajar ketika mereka sudah mencapai titik tertentu. No! Tidak boleh itu! 
 
Atau yang paling parah, mereka yang hanya mau belajar dari satu bidang ilmu saja. Bahkan yang masih serumpun dan berbeda bidang, mereka tidak mau belajar soal hal itu. Gak suka lah, gak nyambung lah, dsb. Jangan hei! Kamu bisa-bisa stagnan di level pengetahuanmu.

Share:

0 Komentar