Kayanya enak ya, kalau secara tiba-tiba dari lemari baju kita keluar robot kucing dari masa depan bernama Doraemon. Dia menceritakan apa yang akan terjadi setelah kamu lulus kuliah, dengan siapa kamu menikah, dan sebagainya. Tetapi, sayangnya kisah itu hanya mungkin terjadi di cerita fiksi.
Ya, segila dan sesakti apapun kita, waktu yang berlaku untuk kita hanyalah masa ini. Tidak ada masa depan, tidak ada masa lalu. Kita tidak bisa loncat mengetahui masa depan, dan kita juga tidak bisa kembali ke masa lalu. Kalau kamu sudah putus dengan si dia ya sudah. Kalau kamu akan balikan lagi dengannya di masa depan, ya kamu pun gak tahu. Kira-kira begitu ilustrasi waktu yang berlaku untuk kita.
Tapi kenapa sih? Kok sepertinya manusia dan semua mahluk di semesta ini (jikalau ada mahluk di planet lain juga), sepertinya sangat clueless mengenai masa depan?
Jawabannya ada dua faktor yang menyebabkan dunia berjalan sedemikian rupa. Pertama, dunia ini bersifat probabilistrik. Kedua, kita dibatasi oleh sesuatu yang bernama The Arrow of Time
. Apakah kedua hal itu? Mari kita bahas satu per satu.
Dunia ini bersifat probabilistik
Yang pertama adalah dunia ini bersifat probabilistik. Atau segala sesuatu yang terjadi, yang ada, dan yang menurut kita eksis, sebenarnya tidak bisa diukur secara pasti. Menurut bapak Heisenberg, kita gak pernah bisa mengukur perubahan momentum ataupun pergeseran partikel di ruang kuantum secara eksak. Dan sayangnya, partikel inilah yang menyusun dunia kita.
Jadi jikalau kita menggunakan penalaran dari Heisenberg, pohon akan menjadi pohon dan eksis menjadi pohon ketika kita mengamatinya. Jadi hanya ketika kita mengamati pergerakan dan perilaku suatu partikel di state tertentu, kita tahu state dari partikel tersebut. Selebihnya? Partikel akan terus berada di kondisi 0 dan 1 atau s positif dan s negatif dalam bilangan kuantum secara bersamaan. Agak memusingkan ya?
Dunia terbatasi oleh konsep The Arrow of Time
Kedua, kita dibatasi oleh The Arrow of Time. Konsep panah waktu ini sebenarnya adalah penafsiran dari penelitian di bidang thermodinamika, tekhususnya mengenai Entropi. Sederhananya, semesta ini berjalan di dalam suatu sistem yang tertutup. Entropi dari alam semesta ini akan terus menanjak naik nilainya. Dan hal ini diikuti pula oleh waktu. Sehingga, waktu yang berjalan untuk kita selalu sama. Dan berjalan dalam satu arah yang sama untuk semua orang.
Menurut penelitian dan teori relativitas einstein, waktu bisa melambat atau bahkan berbelok dalam kasus tertentu. Misalnya, ketika kita bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ataupun suatu pertikel berjalan di sekitar benda dengan gravitasi maha besar seperti Lubang Hitam atau Bintang Neuron.
Maka, kalau kita ditanya, mengapa sih hari esok itu gak bisa kita ketahui? Jawaban mudahnya, semua karena thermodinamika melarang untuk waktu berbalik atau bernilai negatif.
Sumber dari tulisan ini diambil dari Bab 22 Buku Fundamental of Physics 7th Edition Halliday-Resnick dan Introduction to Quantum Mechanics 2nd Edition David J. Griffiths.