Dari zaman engkong kita sampai zaman teknologi sudah maju, kita masih tetap terpukau dengan ide kehidupan di luar angkasa . Bahkan, film dan ide soal alien masih tetap saja laku dan laris di pasaran. Artinya memang ada ketertarikan dari kita sebagai manusia akan potensi adanya kehidupan alien. Tapi kok kita gak pernah nemuin satu aja bukti adanya alien ya?
Nah, hal ini juga dibingungin sama ilmuwan di bidang fisika nuklir, Enrico Fermi. Bung Fermi ini nanyain kepada teman-temannya. Kira-kira begini pertanyaannya, "Kalau emang ada kehidupan di luar angkasa sana, di mana mereka semua?". Simpel tapi mendalam. Pertanyaan ini lalu dikenal secara luas sebagai "Fermi's Paradox".
Nah pernyataan Fermi ini sendiri sebenarnya bukan tanpa dasar. Pertanyaan ini kemungkinan besar didasarkan kepada perhitungan matematis yang disebut sebagai Drake Equation. Sederhananya, Drake Equatio adalah perhitungan permutasi mengenai kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Untuk parameternya, bisa lihat ke gambar di bawah ini.
Nah, lalu kenapa kita masih gak bisa nemuin alien?
Sejauh ini, ada 3 teori besar yang bisa menjelaskan pertanyaan pak Fermi beberapa puluh tahun lalu. Teori tersebut melingkupi adanya kemungkinan Great Filter, jarak antar galaksi, dan kesendirian.
1. Teori Great Filter
Teori ini menyatakan kalau bisa jadi ada satu filter untuk peradaban itu loncat ke fase selanjutnya. Entah pada kehidupan itu terbentuk, atau berusaha berevolusi menjadi mahluk yang lebih tinggi secara intelejensi, sampai ingin menjadi peradaban luar angkasa. Sederhananya, kita bisa lihat bahwa peradaban manusia di masa lalu pun ada yang exist sampai sekarang atau punah.
Tidak semua peradaban bisa menjadi peradaban yang besar dan berkuasa di dunia. Contohlah peradaban suku Maya, walaupun maju pada zamannya. Namun, dia tidak bisa menghadapi Great Filter milik mereka.
Bagi manusia sendiri, kita tidak pernah tahu filter ini telah ada di belakang kita atau ada di depan kita. Kalau ada di belakang kita, baguslah. Kalau ada di depan kita, maka kita harus mempersiapkan diri.
2. Jarak Antar Bintang yang Jauh
Kalau kita pikir bulan itu dekat, anda salah! Bulan, benda langit alami yang paling dekat dengan Bumi memiliki jarak sekitar 3,8 x 108 m atau memiliki jarak 1,3 sekon cahaya. Nah, itu saja sudah jauh sekali.
Sekarang bayangkan seberapa jauh jarak dari bumi ke Matahari. Jaraknya adalah sekitar 8 menit cahaya. Lalu bayangkan ke bintang terdekat, ke galaksi terdekat, dan ke supercluster terdekat. Pastinya jaraknya sudah tidak bisa dibayangkan akal sehat lagi.
Nah, jarak yang amat sangat jauh memungkinkan mengapa kita gak bisa menemukan peradaban alien. Dengan pesawat secepat cahaya, waktu untuk ke bintang terdekat saja membutuhkan 4 tahun.
Belum lagi ke bintang-bintang lainnya. Pastinya butuh sumber daya dan biaya yang luar biasa. Bagi peradaban apapun, ini sudah jelas tidak menguntungkan.
3. Kita Hidup dalam Kesendirian
Ini adalah kemungkinan terakhir dan yang justru paling logis. Jikalau memang dunia ini sudah berjalan 13 Milyar Tahun. Serta banyak peradaban hancur karena perang dan perubahan iklim. Maka, sangat memungkinkan kalau kita adalah satu-satunya peradaban saat ini yang mencapai tingkat intelejensi setinggi ini.
Sedangkan lainnya hanyalah sebangsa mikroorganisme. Kemungkinan di masa depan, entah perubahan iklim ataupun peperangan, kita akan hancur dan tenggelam dalam kebinasaan.
Meski kebanyakan cerita tentang alien hanyalah tentang kisah fiksi, bukan berarti itu hal yang fiksi secara matematis. Sangat memungkinkan di masa depan kita akan menjadi peradaban interstellar. Dapat bertemu dengan peradaban serupa. Semoga kita sebagai manusia cukup siap ketika hari itu datang.