Fun Fact

Seberapa Pinter Sih Albert Einstein Itu?

Bapak dari fisika modern, Einstein dikenal sebagai seseorang yang jenius. Tapi sebenarnya seberapa jenius sih Einstein itu?

Vincent Leonhart Setiawan15 September 2021

Albert Einstein (1879 - 1955), adalah ilmuwan asal Jerman berdarah Yahudi yang mungkin paling dikenal dunia. Namanya saja sudah selalu diasosiasikan dengan kepintaran dan juga kejeniusan. Tapi kenapa ya, engkong yang sangat terkenal dengan rumus "E = mc2" ini kok bisa dijadikan sebagai orang jenius? Nah, untuk menjawab pertanyaan teman-teman anak teknik, mungkin kita bisa lihat dari beberapa ide gila engkong Einstein ini. 

1. Mengubah Persepsi Soal Gravitasi

gaya gravitasi menurut einsten

Ratusan tahun semenjak Newton merumuskan hukum tentang gaya gravitasi, kita memahami bahwa gravitasi adalah persoalan tarik menarik antara dua benda. Rumus tersebut dibentuk dari perkalian antara 2 massa benda dengan konstanta gravitasi dibagi kuadrat jarak kedua benda. 

Menurut Einstein, gravitasi merupakan akibat dari adanya massa yang dimiliki oleh benda. Einstein menggambarkan sebuah ruang 3 dimensi yang kita pahami yang bentuknya seperti panggung datar maha besar.

Setiap benda yang bermassa dapat membuat ruang tersebut melengkung. Sehingga, ketika ada benda maha besar, dia akan melengkungkan ruang dimensi 3 dan membuat benda-benda di sekitarnya ketarik oleh satu benda. 

Lebih gilanya lagi, Einstein berkata bahwa hal ini membuat cahaya dapat melengkung dan berbelok ketika berada di dekat benda yang maha besar gravitasinya. Dari pemikiran inilah, kita bisa mengetahui beberapa benda langit yang dihipotesiskan oleh Einstein, contohnya adalah Black hole. Penerapan prinsip inilah yang dipakai untuk mengambil konsep Black Hole. 

black hole

2. Einstein Menyelesaikan Perdebatan Tentang Cahaya

Cahaya merupakan hal yang sangat diperdebatkan ketika Newton menemukan Prisma dan Newton Ring. Para fisikawan pada bingung nih sob, jadinya Cahaya itu gelombang atau Cahaya itu jangan-jangan adalah partikel. Perdebatan ini terus berlanjut dan makin panas ketika Maxwell membuktikan kalau cahaya itu sebenarnya hanyalah sebuah radiasi elektromagnetik dengan kecepatan 3 x 108 m/s. 

Menurut Einstein, cahaya itu bukanlah gelombang atau partikel tetapi GELOMBANG SEKALIGUS PARTIKEL. Wadidiw gak tuh?! Teori dualisme cahaya ini dipecahkan oleh Einstein lewat percobaan fotolistrik yang membawa Einsten meraih nobel fisika.

Lalu apakah ini terbukti? Percobaan Einstein dikombinasikan dengan bahan semikonduktor untuk menghasilkan panel surya. Energi yang dibawa partikel cahaya dikenakan kepada partikel semikonduktor dan pada akhirnya akan membuat partikel semikonduktor melepaskan listrik. 

Klik juga

panel surya

3. Einstein Membuktikan Kalau Waktu itu Bisa Melambat

perjalanan waktu

Rumus E = mc2 merupakan salah satu rumus dari beberapa rumus yang berkaitan dengan relativitas. Einstein merumuskan teori relativitas untuk benda-benda yang memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Menurutnya, jikalau benda mendekati kecepatan cahaya, pasti ada konsekuensinya.

Waktu yang berjalan melambat bagi benda tersebut, benda tersebut terkontraksi secara bentuk, atau ya keduanya terjadi tetapi perbandingannya tetap tidak mengubah kecepatan cahaya di level 3 x 108 m/s.  Pada saat itu banyak sekali pertentangan oleh ilmuwan-ilmuwan sejamannya. Mereka pikir engkong kita ini ngawur karena bilang waktu bisa melambat.

Tapi eh tetapi, Teori ini terbukti ketika manusia berhasil melepaskan satelit di orbit angkasa. Waktu yang berjalan untuk satelit yang sangat cepat itu ternyata sedikit lebih lambat dibandingkan kita yang ada di bumi. Nah, prinsip keterlambatan waktu inilah yang nantinya dipakai untuk mengembangkan GPS agar mendapatkan ketepatan posisi yang diberikan.

Maka, sekarang jikalau kalian pakai Google Maps atau Waze, kalian gak perlu takut nyasar. Semua ya akibat dari teori dari engkong Einstein ini. 

prinsip keterlambatan waktu pada GPS

Nah jadi itu sob kehebatan engkong Einstein, pantes aja ya beliau dijuluki sebagai manusia yang paling jenius. Kira-kira ada gak nih yang mau mengikuti jejak beliau untuk memperdalam fisika di kuliah kalian sob? Siapa tahu kan ada di antara kita yang ternyata menjadi the next Einstein di kehidupan sekarang ini. 

Share:

0 Komentar