Energi listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari. Tanpa energi listrik manusia akan kesulitan dalam melakukan aktivitas. Banyak manfaat energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari penerangan, menyalakan alat elektronik. Saat ini sudah mulai merambat pada media transportasi.
Kamu sudah tau bahwa aliran listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu listrik arus bolak balik atau alternating current (AC) serta aliran listrik arus searah atau direct current (DC). Akan tetapi terkadang kita masing bingung untuk membedakan keduanya.
Klik juga
- Sekilas Tentang Sistem Transmisi Listrik Pada PLN
- 10 Perbedaan Jaringan 'Transmisi' dan 'Distribusi' Listrik
Kamu pasti juga heran mengapa sumber PLN adalah listrik AC sedangkan peralatan elektronika menggunakan listrik DC. Untuk itu, memerlukan konverter untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC. Agar lebih paham antara kedua jenis arus tersebut akan saya ulas tentang perbedaan arus listrik AC dan DC
Arus DC (Direct Current)
Arus DC atau arus searah adalah arus listrik yang elektronya mengalir dari titik energi potensial tinggi ke rendah. Aliran arus DC sangatlah konstan dan tetap.
Pada awal kemunculannya, arus DC sangat mendominasi. Terbukti dengan penyaluran tenaga listrik komersil pertama (didesain oleh Thomas Alfa Edison pada akhir abad ke 19) yang memakai listrik arus searah. Generator komersial yg pertama di dunia juga memakai listrik arus DC.
Kelebihan dari arus DC adalah :
- Fleksibel karena bisa menyalakan peralatan listrik dengan tegangan yang rendah ataupun tinggi
- Arus listrik DC dapat disimpan pada baterai maupun aki
- Relatif aman karena menggunakan tegangan yang rendah
Kelemahan arus DC :
- Ketika diterapkan pada tegangan tinggi, terjadi rugi daya yang besar ketika jarak sumber energi atau generator berada jauh dari sumber beban
- Tegangan arus listrik DC tidak mudah diubah. Setiap tegangan harus dihasilkan oleh satu generator sendiri
Arus AC (Alternating Current)
Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya arus AC. Arus listrik AC atau arus bolak-balik saat ini sangatlah penting. Karena pada sistem kelistrikan dunia saat ini kebanyakan menggunakan arus listrik AC. AC atau singkatan dari alternating current adalah salah satu jenis arus listrik yang memiliki arah arus yang dapat berubah-ubah secara bolak-balik terhadap waktu.
Hal itu dapat dilihat dari bentuk gelombangnya yakni sinusoida. Kecepatan bolak-balik AC tergantung pada frekuensinya. Jika kita menerapkan frekuensi 50Hz maka dalam 1 detik terdapat 50 gelombang.
Kelebihan arus AC:
- Teganganya mudah diubah dengan menggunakan transformator
- Sangat efisien jika digunakan untuk mentransmisikan energi dari jarak jauh
Kekurangan arus Dc:
- Tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama
- Tegangan yang berbahaya jika bersentuhan secara langsung
Jadi mana yang lebih baik? arus AC atau arus DC?
Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Arus DC lebih cocok diterapkan pada tegangan rendah seperti peralatan elektronik. Sedangkan arus AC lebih sesuai digunakan pada sistem tenaga dengan tegangan tinggi karena lebih efisien dan ekonomis.